Pengajian Rutin Bulanan Tafsir Jalalain “Tambhana Ate” Ke-142


Abi K.H. Thoha Yusuf Zakariya, Lc. mengasuh langsung pengajian rutin bulanan Tafsir Jalalain “Tambhana Ate” ke-142 (Foto: Fadel)

Bondowoso, Media Al-Ishlah – Sabtu, (06/09/25) Pondok Pesantren Al-Ishlah Bondowoso mengadakan pengajian rutin bulanan Tafsir Jalalain “Tambhana Ate” yang ke-142. Pengajian kali ini, diadakan bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan do’a bersama untuk keselamatan bangsa dan negara.

Baca Juga: Shilaturrahim Wali Santri Warnai Pembukaan Program Niha’ie di Ponpes Al-Ishlah

Diasuh langsung oleh Abi K.H. Thoha Yusuf Zakariya, Lc. selaku Bapak Pimpinan Pondok Pesantren Al-Ishlah, Ia tak lupa mengingatkan 6 wasiat Allahuyarham Abi K.H. Muhammad Ma’shum yang selalu disampaikan disetiap pengajian rutin ini, yaitu: Dzikrullah (berdzikir kepada Allah), Qiyamullail (sholat malam), Tilawatul Qur’an (membaca Al-Qur’an), Istighfar (memohon ampun), Shodaqoh, Tabligh (mengajak orang lain pada kebaikan).

Ustadz Muhammad Habibie Hamzah, Lc., M.Pd., sedang menjelaskan tafsir QS. Al-Baqarah ayat ke-259. (Foto: Fadel)

Ustadz Muhammad Habibie Hamzah, Lc., M.Pd. selaku mubayyin, menerangkan tafsir QS. Al-Baqarah pada ayat yang ke-259. Ayat ini menjelaskan tentang kisah seseorang yang Allah matikan ia selama 100 tahun, kemudian dihidupkan kembali sebagai tanda kekuasaan dan kebesaran Allah. Dalam Al-Qur’an maupun hadits, namanya memang tidak disebutkan. Akan tetapi, para mufasirun sepakat bahwa kisah ini adalah tentang seorang bernama ‘Uzair.

Sebelum mengkaji makna lebih mendalam dari ayat Al-Quran tersebut, para jamaah membacanya bersama-sama terlebih dahulu, dipandu oleh Ustadz Habibie Hamzah, Lc.

Alumnus Pondok Pesantren Al-Ishlah tahun 2007 itu menuturkan bahwa di dalam Al-Qur’an terdapat banyak sekali kisah-kisah yang Allah ceritakan, diantaranya ada pada surah Al-Baqarah, “Dalam QS. Al-Baqarah ada 5 kisah tentang sesuatu yang telah mati, akan tetapi kemudian dihidupkan kembali oleh Allah SWT,” jelasnya.

Baca Juga: Pembekalan dan Pembinaan Ujian Khutbah Jum’at Santri Kelas Akhir KMI Putra

Lima ayat tersebut terdapat pada ayat 56, 73, 243, 259, 260 dari surah Al-Baqarah. Ustadz Habibie menuturkan, adanya banyak kisah yang Allah ceritakan dalam Al-Qur’an adalah agar kita dapat merenungi serta mengambil hikmah sebagai pelajaran hidup darinya.

Seorang bernama ‘Uzair yang dikisahkan pada ayat yang ke-259 ini adalah ulama’ sholeh dari kalangan kaum yahudi. Tapi, beberapa pendapat lain juga menyebutkannya sebagai salah seorang nabi yang diutus oleh Allah.

Dalam ayat tersebut, dikisahkan bahwa ‘Uzair yang menunggangi keledai dengan membawa perbekalan berupa buah tin dan juga minuman dari perasan buah anggur, menyusuri suatu kampung halaman yang telah porak poranda di daeran Baitul Maqdis. Kemudian ia berpikir dalam dirinya, bagaimanakah cara Allah agar dapat menghidupkan kembali kampung halaman ini?

Jama’ah menyimak dengan saksama penjelasan dari Ustadz Muhammad Habibie Hamzah, Lc., M.Pd. (Foto: Fadel)

Para mufasirun menyebutkan bahwa, pernyataan ‘Uzair tersebut bukanlah untuk meragukan kekuasaan Allah. Akan tetapi, itu adalah bentuk rasa penasaran yang dimilikinya terkait cara kekuasaan Allah bekerja.

Allah pun menunjukkan kekuasaannya langsung kepada ‘Uzair. Ia ditidurkan dan dicabut ruhnya, dan baru dibangkitkan setelah 100 tahun. Ketika terbangun, ia pun ditanya oleh seseorang, berapa lama dirinya telah beristirahat di tempat itu. Dalam tafsir Ibnu Katsir, disebutkan bahwa seseorang itu adalah malaikat yang Allah utus kepada ‘Uzair.

‘Uzair tidak bisa menjawab secara pasti berapa lama ia telah tinggal. Karena ia tertidur ketika masih di pagi hari, dan Allah menghidupkannya kembali setelah 100 tahun pada saat matahari akan tenggelam. Ia pun mengira bahwa dirinya hanya tertidur sehari atau bahkan hanya setengah hari saja.

Baca Juga: Bahtsul Masa’il: Hukum Menikah Dini dan Penggunaan Sound Horeg

Orang yang bertanya tadi pun mengatakan bahwa ia telah tertidur selama 100 tahun dan kemudian memerintahkannya untuk melihat perbekalannya yang masih utuh akan tetapi keledai yang ia tunggangi telah hancur berserakan menjadi tulang belulang.

Allah pun menyusun kembali tulang belulang itu, dan membalutnya kembali dengan daging serta meniupkan ruh kepadanya, lantas keledai itupun kembali hidup seperti sedia kala. ‘Uzair pun mengakui kekuasaan Allah, dan pada pendapat lain disebutkan dengan lafadz berbeda, yaitu Allah memerintahkan agar mengakui kemahakuasaannya.  

Jama’ah menyimak dengan saksama penjelasan dari Ustadz Muhammad Habibie Hamzah, Lc., M.Pd. (Foto: Fadel)

Para jama’ah yang hadir menyimak dengan saksama penjelasan dari Ustadz Habibie. Karena ternyata ada banyak ayat-ayat Allah yang memiliki makna mendalam jika kita mau merenungi dan mengkajinya lebih dalam.

Reporter: M. Alfino E.H.
Fotografer: M. Fadel Galung Saputra
Editor: Qonita Husna Zahida

Suasana pengajian rutin bulanan Tafsir Jalalain “Tambhana Ate” ke-142 (Foto: Fadel)

Pendaftaran Inden Tahun Pelajaran 2026/2027

Pendaftaran Inden Santri Baru KMI Al-Ishlah Putra & Putri Tahun Pelajaran 2026/2027 dilakukan pada tanggal 20 Agustus – 30 September 2025

Days
Hours
Minutes
Seconds