Sinergi Keluarga dan Sekolah: Membangun Karakter Generasi Alpha di Era Digital

Seminar parenting oleh Drs. Miftahul Jinan, M.Pd.I., LCPC (Foto: Rizal)

Bondowoso, Media Al-Ishlah – Untuk menyelaras imbangkan antara pendidikan sekolah dengan pendidikan rumah, SD Plus Al-Ishlah mengadakan seminar parenting bagi para orang tua serta guru, yang bertempat di Gedung Serba Guna (GSG) pada Rabu, 18 Juni 2025.

Mengusung tema Sinergi Keluarga dan Sekolah dalam Membimbing Anak Bertanggung Jawab Memanfaatkan Teknologi, seminar ini dipimpin oleh Ustadz Azhar Muhammad N.T:, Lc., selaku moderator acara.

Baca Juga: Siaga Api: Simulasi dan Edukasi Damkar untuk Penanggulangan Bahaya Kebakaran

Seminar parenting oleh Drs. Miftahul Jinan, M.Pd.I., LCPC (Foto: Rizal)

Seminar ini diikuti oleh seluruh wali murid dan jajaran guru. Mengundang Drs. Miftahul Jinan, M.Pd.I., LCPC sebagai pembicara, yang memukau seluruh hadirin melalui paparan materi yang jelas dan menarik.

Selalu diawali dengan kisah yang atraktif, beliau menyampaikan bahwa setiap orang tua maupun guru harus memiliki komunikasi yang baik dengan anak. Agar niat baik yang dilakukan oleh setiap orang tua maupun guru, dapat tersampaikan dengan baik pula.

Suasana seminar parenting oleh Drs. Miftahul Jinan, M.Pd.I., LCPC (Foto: Rizal)

Tak hanya itu, pendidikan sekolah pun harus sinkron dengan pendidikan di rumah, begitu juga sebaliknya. Hal ini penting karena karakteristik generasi Alpha yang unik, menuntut sinkronisasi pendidikan agar pembentukan karakter mereka dapat berjalan efektif di kedua lingkungan tersebut.

Salah satu karakteristik generasi alpha ialah sangat familiar dengan gadget. Penyebabnya justru karena orang tua sering memberikan gadget kepada anak saat mereka menangis atau rewel sebagai cara cepat menenangkan.

Baca Juga: Hubbul Qur’an TKIT Al-Ishlah Bondowoso 2025-2026

Namun penggunaan gadget sebagai alat penenang dapat menghambat anak belajar mengelola emosi secara mandiri, sehingga mereka cenderung mengalami kesulitan dalam mengontrol emosi dan lebih mudah tantrum. Selain itu, paparan gadget yang berlebihan menyebabkan mereka tak memiliki rasa empati pada orang lain, bahkan pada orang tuanya sendiri.

Suasana seminar parenting oleh Drs. Miftahul Jinan, M.Pd.I., LCPC (Foto: Rizal)

Sebagai solusi, beliau menyarankan agar orang tua memberikan sentuhan kasih sayang dan perhatian secara langsung untuk meredakan tangisan anak, yang dapat membangun komunikasi tulus antara orang tua dan anak. Dengan demikian, anak dapat belajar mengontrol emosinya dan menghadapi masalah di masa depan dengan lebih tenang.

Tak hanya itu, beliau juga melarang anak TK untuk memegang gadget. Sedang untuk anak SD, penggunaan gadget sebaiknya dibatasi dengan waktu yang berbunyi dengan alarm. Tidak mengulurnya ketika waktu telah habis, dan mengingatkan anak ketika waktu untuk bermain gadget telah tiba. Sehingga, anak dapat menghargai batasan yang telah ditentukan sebagaimana orang tua menghargai hak anak untuk menggunakan gadget.

Sesi tanya jawab pada kegiatan seminar parenting oleh Drs. Miftahul Jinan, M.Pd.I., LCPC (Foto: Rizal)

Acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, yang selalu beliau ingatkan agar para orang tua tak mengabulkan permintaan anak dengan mudah.

“Anak-anak kita yang sering dituruti kemauannya, biasanya kontrol emosinya lemah,” ucap alumnus Gontor tersebut.

Baca Juga: SD Plus Al-Ishlah: Membangun Sportivitas dan Kerja Sama Melalui Class Meeting

Merupakan seorang Direktur Griya Parenting Indonesia, beliau memberikan 3 tips saat yang tepat untuk menolak permintaan anak:

1. Ketika anak meminta, namun permintaannya menyalahi aturan/syariat.

            2. Jika permintaannya tak sesuai dengan kebutuhan.

            3. Apabila anak tidak mengikuti aturan yang jelas.

Ustadzah Afifah Zakiyah Darojah, S.Pd.I., selaku kepala sekolah SD Plus Al-Ishlah menganggap bahwa seminar ini adalah saat yang tepat agar guru, sekolah, dan orang tua dapat mendidik anak dengan cara yang sama.

“Agar guru, orang tua bisa sama-sama menjadi shalihah, karena bukan hanya anak, namun guru dan orang tua juga harus mendapatkan pendidikan,” ungkap beliau.

Pemberian buku karya Drs. Miftahul Jinan, M.Pd.I., LCPC kepada hadirin yang telah bertanya (Foto: Rizal)

Acara dilanjutkan dengan sesi pemberian buku karya pembicara kepada hadirin yang telah bertanya, sekaligus sesi foto bersama.            

Salah seorang wali murid mengaku sangat bersyukur karena SD Plus Al-Ishlah telah mengadakan seminar parenting ini. Sehingga beliau, dan para orang tua lainnya dapat mengerti dan paham bahwa mendidik anak bukan hanya tentang kasih sayang, namun tentang perasaan tega, untuk membiasakan anak hal-hal baik agar dapat membentuk karakter dan masa depan yang cemerlang.

Reporter: Dzakiroh Qoyyimah Hubbi
Fotografer: Rizal K. Iman
Editor: Qonita Husna Zahida

Informasi PSB Tahun Pelajaran 2025/2026

Pendaftaran Santri Baru (PSB) KMI Al-Ishlah Putra & Putri Tahun Pelajaran 2024/2025 dibuka pada tanggal 1 Oktober 2024 s.d. 25 Juni 2025

Days
Hours
Minutes
Seconds