
Bondowoso, Media Al-Ishlah – Sabtu, (02/08/25) Pengajian Bulanan Tafsir Jalalain Tambhana Ate diselenggarakan oleh Pondok Pesantren Al-Ishlah Bondowoso setiap bulanya. Kini telah menapaki pengajian ke-141. Pengajian berlangsung di Masjid Kembar Pondok Pesantren Al-Ishlah Bondowoso.

Wakil Pimpinan Pondok Pesantren Al-Ishlah, Gus Yasin Diyya Ul Haq, B.A., membina Pengajian Tafsir Jalalain dengan menyampaikan 6 wasiat Pendiri Pondok Pesantren Al-Ishlah Bondowoso, yakni sebagai seorang muslim jangan pernah meninggalkan dzikrullah, tilawah Al-Quran, qiyamul lail, shodaqoh, istighfar dan mengajak orang lain pada kebaikan.
Baca Juga: Sertifikasi Guru Al-Qur’an Metode Ummi 2025 M.
Ustadz Muhammad Habibie Hamzah, Lc., M.Pd. selaku mubayyin pengajian, mengupas tafsir Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 258. Ayat tersebut menerangkan kisah Raja Namrud yang mendebat Nabi Ibrahim karena menentang adanya wujud dan kekuatan Allah SWT.

Raja Namrud adalah seorang hamba yang diberi kekuasaan oleh Allah SWT selama 400 tahun. Akibatnya, ia dengan bangganya mengaku bahwa dirinya adalah tuhan yang menghidupkan dan mematikan. Akan tetapi ia keliru, karena pada hakikatnya hanya Allah-lah yang mampu mematikan dan menghidupkan semua makhluk ciptaannya.
“Nabi Ibrahim benar-benar mentauhidkan Allah, tidak tanggung-tanggung ia sampai menghancurkan berhala-berhala kaumnya sendiri, sehingga ia diikat lalu dibakar hidup-hidup,” ucap salah satu dosen STIT Al-Ishlah tersebut.
Selanjutnya, ia menjelaskan bahwa Nabi Ibrahim adalah salah satu orang yang sangat dicintai Allah SWT dari golongan manusia setelah Nabi Muhammad SAW.

Menurut Imam Mujahid, salah satu pakar tafsir dari kalangan tabi’in. Ia menyebutkan bahwa ada 4 penguasa dunia dari 2 kaum kafir dan 2 kaum mukmin. Adapun dari golongan kafir adalah Raja Namrud dan Bukhtanshar. Sedangkan dari golongan mukmin adalah Nabi Sulaiman dan Dzulqornain.
Ia berpesan kepada seluruh jama’ah untuk memberi nasihat kepada seseorang yang meminta nasihat, karena hal tersebut adalah salah satu hak sesama muslim, “Kalau ada yang datang meminta nasihat, maka berilah. Bahkan jika mungkin nasihat itu tidak diminta, dan ketika nasihat itu disampaikan oleh kita kepada orang tersebut akan memberikan kemanfaatan, maka sampaikan,” pesannya.

Diakhir pengajian, Ustadz Muhammad Habibie mengingatkan kepada seluruh jama’ah, “Hindari sifat sombong. Ingat, Raja Namrud meninggal disebabkan seekor nyamuk,” ucapnya diakhir materi.
Reporter: Insan Kamil Adz-dzikri
Fotografer: Adly Fahreza
Editor: Muhammad Rasyid Ridho




