Penataran Calon Guru 2025: Bagaimana Syari’at Dapat Membentuk Kepribadian

Pemberian materi Kegiatan Penataran Calon Guru KMI oleh Ustadz H. Syamsuddin, S.Pd.I. (Foto: Dhani)

Bondowoso, Media Al-Ishlah – Rabu, (11/06/2025) Untuk mewujudkan visi Pondok Pesantren Al Ishlah yakni menciptakan gerakan perubahan yang positif, Panitia Nihaie 2025 mengadakan acara penataran guru untuk santri kelas akhir KMI.

Pada hari ke-2 sesi pertama disampaikan oleh Ustadz H. Syamsuddin, S.Pd.I.  selaku guru senior di KMI. Pembahasan pada sesi ini adalah mengenai syari’at. Syari’at dapat membentuk kepribadian atau karakter yang baik bagi santri kedepannya.

Suasana kegiatan Penataran Calon Guru KMI di Masjid Kembar Ponpes Al-Ishlah (Foto: Dhani)

Sebelum membahas inti dari meteri yang disampaikan, Ustadz H. Syamsuddin memaparkan terlebih dahulu pengertian syari’at. Syari’at menurut bahasa berarti aturan, sedangkan menurut istilah dan Ulama Fiqh, syari’at dapat diartikan sebagai aturan atau hukum-hukum yang terkandung dalam Al-Qur’an.Tujuannya, agar segala sesuatu dapat berjalan secara tertib, tentram dan harmonis.

Baca Juga: Penataran Calon Guru 2025: Urgensi Persepsi Dakwah Pada Pengabdian

Suasana kegiatan Penataran Calon Guru KMI di Masjid Kembar Ponpes Al-Ishlah (Foto: Dhani)

Dalam Al-Qur’an surat Al-Jasiyah ayat 18 dijelaskan, bahwa setiap manusia harus mengikuti syari’at atau aturan yang telah ditetapkan, karena pada ayat yang lain dijelaskan bahwa tiap-tiap sesuatu telah disiapkan aturan dan jalannya.

Dalam Islam, kandungan syariat meliputi akidah (keyakinan terhadap keagungan dan keesaan Allah), akhlaq (sikap dan tingkah laku), ibadah dan muamalah (interaksi terhadap sesama). Hendaklah kita mempelajari dan menerapkan syari’at tersebut, karena dengan mempelajari dan menerapkan syari’at Islam, akan terbentuk kepribadian mu’min yang sejati yang memiliki akhlak mulia.

Baca Juga: Penataran Calon Guru 2025: Pengabdian Sebagai Masa Menempa Diri

Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlaq yang mulia.” Hadits tersebut menegaskan kepada manusia khususnya Umat Islam agar memiliki akhlaq yang mulia. Untuk mewujudkan pribadi yang baik serta akhlaq yang mulia, kita harus mengikuti dan menaati serta menerapkan syari’at-syaria’at Islam yang telah terkandung dalam Al-Qur’an. Jadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup kita dalam mengarungi samudra kehidupan ini.

Pemberian materi Kegiatan Penataran Calon Guru KMI oleh Ustadz H. Syamsuddin, S.Pd.I. (Foto: Dhani)

Ustadz H. Syamsuddin juga menyampaikan bahwa, “Agama Islam membentuk karakter dan akhlak yang mulia. Tidak hanya kepada sesama, tapi juga kepada makhluk yang lainnya.”

Oleh karena itu, mengapa menaati syari’at terutama syari’at Islam sangat penting  bagi kehidupan? Karena ia sangat berpengaruh terhadap karakter dan kepribadian kita.      

 Baca Juga: Penataran Calon Guru 2025: Kiat Sukses Menjadi Imam Umat

Pemberian materi Kegiatan Penataran Calon Guru KMI oleh Ustadz H. Syamsuddin, S.Pd.I. (Foto: Dhani)

Harapannya, setelah mendengar penjelasan dari Ustadz H. Syamsuddin mengenai syari’at yang membentuk kepribadian, para calon asatidz dan asatidzah dapat memahami serta menerapkan syariat Islam dalam kehidupan sehari-hari agar terbentuk pribadi yang berakhlaq mulia dan mampu menjadi teladan yang baik bagi santri ke depannya.

Reporter: Ghaitsa Shahira S.
Fotografer: M. Alfin Nur Ramadhani
Editor: Qonita Husna Zahida

Informasi PSB Tahun Pelajaran 2025/2026

Pendaftaran Santri Baru (PSB) KMI Al-Ishlah Putra & Putri Tahun Pelajaran 2024/2025 dibuka pada tanggal 1 Oktober 2024 s.d. 25 Juni 2025

Days
Hours
Minutes
Seconds