
Bondowoso, Media Al-Ishlah – Senin, (15/09/25) Untuk membentuk muballigh/muballighaat perekat umat yang cakap dan terampil dalam berbicara di depan umum, Pondok Pesantren Al-Ishlah membentuk dan mengasah kemampuan santri/santriwatinya dengan kegiatan Muhadhoroh setiap Senin dan Kamisnya. Sehingga, untuk menyempurnakan hasil latihan yang telah dijalani selama ini, Panitia Program Niha’ie Kulliyatul Muballighaat Al-Islamiyyah (KMI) Putri menggelar kegiatan Ujian Pidato untuk santriwati kelas akhir KMI Putri.
Baca Juga: BCA, Bukan Bank tapi Syarat Menjadi Pemimpin Sejati!
Sebelum ujian diadakan, kegiatan diawali dengan pembekalan pidato yang diisi oleh Ustadz Azhar Muhammad N.T., Lc., di kantor KMI Putri. Dibuka dengan pengenalan terhadap pidato dengan lebih dalam, ia menjelaskan bahwa terdapat 4 tujuan teks pidato yang harus sampai pada para audience.

Pertama, yakni informatif. Yang mana pembicara dituntut untuk memberikan informasi yang mampu memasuki pemahaman audiens.
Kedua, yakni argumentative. Pembicara dapat meyakinkan pendengar atas apa yang telah ia sampaikan kepada seluruh audiens.
Ketiga, yakni rekreatif atau bersifat menghibur. Ketika pembicara memasukkan poin ini ke dalam apa yang ingin ia sampaikan, seluruh audiens tak merasa bosan dan merasa betah karena terhibur dengan apa yang telah ia dengar.
Terakhir, persuasive. Poin inilah yang paling penting karena pembicara harus memberikan pengaruh kepada seluruh audiens agar mengikuti semua pesan yang telah ia sampaikan.
Baca Juga: Seorang Pemimpin Harus Siap Tidak Disukai!
Selain itu, ia menyampaikan bahwa dalam berpidato terdapat berbagai macam metode yang dapat digunakan, yakni metode impromptu/spontan, metode ekstemporan/penjabaran kerangka, dan metode naskah.
Metode yang digunakan pada ujian ini adalah metode naskah. Dengan tetap berpedoman pada 5W+1H, naskah pidato yang akan tetap memikat pendengar dengan penjelasan dan pembawaan yang baik.
Usai memaparkan berbagai penjelasan mengenai pidato, Ustadz Azhar selaku pembicara memberikan berbagai tips dalam berpidato dan menyampaikan bahwa segala rasa grogi dan ketakutan saat berbicara di hadapan banyak orang akan berkurang seiring dengan banyaknya latihan yang dilakukan.

Baca Juga: Konsisten! SPPG Al-Ishlah Bondowoso Salurkan Ribuan Paket MBG Hingga ke Pelosok Desa
“Kami bukan orang pandai, tapi kami orang terlatih,” adalah kalimat yang sering dipakai di dalam konteks militer, dan sering kali sejalan dengan realita yang terjadi. Sehingga, Ustadz Azhar berpesan kepada seluruh santriwati kelas akhir KMI Putri untuk memperbanyak latihan dan berdoa agar hasil yang kita raih sama dengan hasil yang kita harapkan.
Reporter: Dzakiroh Qoyyimah
Fotografer: Intana Lady
Editor: Qonita Husna Zahida 
 
								



