Bondowoso, Media Al-Ishlah – Sabtu, (17/05/2023), “Hilang geli oleh gelitik, hilang bisa oleh biasa.” Pepatah yang seirama dengan motivasi menulis yang dikobarkan oleh Ustadz Akbar Muzakki. Pemateri dalam upgrading jurnalistik untuk reporter Majalah Media Al-Ishlah pada tanggal 27-28 Mei 2023 M di Balai Latihan Kerja (BLK) Ponpes Al-Ishlah.
Baca Juga: Pelantikan Anggota Baru Rajawali Pasukan Khusus Pramuka Ponpes Al-Ishlah Bondowoso
“Tidak perlu ada rasa malu, harus ada keberanian. Bahwa yang di depan kita, semua setara dengan kita,” ucap Sekretaris Redaksi Majalah Suara Hidayatullah (Sahid) memotivasi dan memberi arahan tim wartawan Majalah Media Al-Ishlah dalam mewawancarai berbagai narasumber yang ada. Baik dia tua-muda, kaya-miskin, pejabat-rakyat biasa, berpangkat-tidak berpangkat, dan sebagainya.
Ustadz Akbar adalah wartawan handal dengan sejuta pengalaman luar biasa. Beragam kisahnya yang sangat menarik, semakin memompa semangat tim Majalah Media Al-Ishlah. Menambah rasa kagum terhadadap sosok yang bahkan siap menanggung resiko mati demi menggeluti profesi wartawannya.
Ide begitu mudah didapatkan dengan 2 jurus jitu ala Ustadz Akbar Muzakki, yaitu harus banyak membaca dan banyak travelling tanpa malu-malu berinteraksi dengan tempat yang didatangi. Tidak harus travelling ke tempat yang jauh, cukup mengamati lingkungan sekitar yang kebetulan kita singgahi. Misalnya, dengan mengenali radius terdekat wilayah yang kita kunjung, atau tempat-tempat tertentu yang kita lewati. semua bisa menjadi bahan inspirasi untuk menginspirasi banyak orang.
Media menjadi komponen penting di era generasi milenial ini. Pasalnya, menurutnya saat ini banyak masyarakat lebih percaya pada media daripada pemerintah. Karenanya, memenuhi media dengan tulisan kita adalah sebuah keharusan.
Baca Juga: Pelatihan Tamyiz Untuk Santri Akhir KMI Putri 2023
Bukan sekadar mencari nama apalagi penghasilan yang profesional, namun kita harus memadamkan antusiasme masyarakat pada tulisan-tulisan yang disediakan khusus untuk merusak akal pikiran serta moral. “Para pejuang kebathilan saja rela berlelah-lelah, demi merusak generasi muda dari akar-akarnya. Maka kitapun tidak boleh kalah, berjuang menegakkan agama Allah dengan cara apapun, termasuk dengan menulis!” ujar Sekretaris Redaksi Majalah Suara Hidayatullah itu momotivasi semangat jihad bil qalam (jihad dengan pena) tim Majalah Media Al-Ishlah.
Beliau menyampaikan, saat ini merusak moral rakyat dengan segala cara dilakukan. Bukan hanya politik pemerintahan yang dirusak lewat media, tapi juga pikiran dan jiwa anak-anak. Bisa dilihat berbagai macam konten dewasa yang dibuat dan terus dialirkan kepada seluruh pengguna medsos.
Maka tugas kitalah, untuk berdakwah menggempur segala hal yang mereka ciptakan melalui canggihnya media. Sebelum itu, persiapkan segala ilmu untuk melawan. “Dulu, sesibuk-sibuknya ulama itu masih sempat membaca buku. Sedangkan, sekarang sesantai-santainya kita sibuk menghambur-hamburkan waktu (dengan hp, medsos, game, dll),” ucap bapak yang memulai karir kewartawanannya sejak SMA tersebut.
Menurutnya, Umat Islam, khususnya pejuang media di Al-Ishlah jangan kalah saing dengan ide-ide racun barat. Umat muslim tidak boleh takut melawan, apalagi ragu dengan tantangan. Asal jelas dan benar, harus melawan kebathilan.
Kita melawannya dengan porsi kita masing-masing, jika kita di media, ya kita lawan, dengan produk media, baik tulisan, video dan foto yang baik dan menginspirasi orang lain untuk melakukan kebaikan. “Sebab, seperti kata Sayyid Qutb. Peluru bisa menembus 1 kepala, tapi tulisan (karya media) mampu menembus sejuta kepala, bahkan lebih dari itu,” pungkas salah satu senior di Majalah Suara Hidayatullah tersebut.
Baca Juga: Pemeriksaan Buku dan Ujian Gelombang Ke-2 Niha’ie Putri 2022/2023
Selain upgrading jurnalistik untuk para wartawan Majalah Media Al-Ishlah (Masa), juga diadakan uprading desain majalah untuk tim desainer Majalah Masa dengan pemateri dari tim desain Majalah Sahid, yaitu Ustadz Musta’inul Haq dan Ustadz Muhammad Mushlih al-Haq. Peserta desain majalah putra terbaik 1, Ustadz Tirto dan terbaik 2 al-Akh Akmal kelas 6, dan peserta desain majalah putri terbaik 1, Ustadzah Shinta dan terbaik 2 ukhti Kholis Shofia kelas 6 B.
Reporter: Qonita Husna Zahida
Fotografer: Tasya, Ridho
Editor: M. R. Ridho