Kerja bakti tersebut dimulai pada pukul, 07.00 WIB-selesai. Sebagaimana menurut Pak Mukhlis kepada Majalah Media Al-Ishlah, tidak hanya dari sekitar Grujugan, Dadapan, Taman, dll saja. Kerja bakti ini dihadiri oleh panitia yang letak rumahnya cukup jauh dari Al-Ishlah. Seperti desa Tlogosari, Tegal Ampel, Pejaten, Bondowoso kota, Pekauman, Maesan, bahkan Sukowono Jember.
Ustadz Akbar adalah wartawan handal dengan sejuta pengalaman luar biasa. Beragam kisahnya yang sangat menarik, semakin memompa semangat tim Majalah Media Al-Ishlah. Menambah rasa kagum terhadadap sosok yang bahkan siap menanggung resiko mati demi menggeluti profesi wartawannya.
Tak jarang ada yang harus membawa buku-buku itu berkali-kali bolak-balik dari lantai 2 gedung singapura (Asrama mereka) ke masjid, karena tak cukup jika hanya satu kardus. Belum lagi masih ada yang melengkapi catatan karena hilangnya buku atau lupa menaruh, sungguh perjuangan yang luar biasa.
Di awali dengan pembukaan di Masjid Al-Ishlah Putri oleh Ustadz Muhammad Yamien Zubairi Akmal, sebagai ketua umum panitia Niha’ie. Dilanjutkan dengan belajar berkelompok dengan cara privat. Untuk lebih memudahkan dan efektif, pemateri pun ada 3 orang. Yaitu ustadz Nahrawi, S.Pd.I., ustadz Misbahul Muslih, S.Pd.I., dan ustadz Hilmi Shofyan, S.Pd.I. Mereka para asatidz yang tidak bisa di sanggah lagi kemahirannya dalam bidang Tamyiz.
