Bondowoso, Media Al-Ishlah – Senin, (23/06/25) Kulliyatul Muballighien Al-Islamiyyah (KMI) Putra mengadakan Pembagian Rapor dan nilai pencapaian hasil belajar santri selama satu tahun ajaran 2024-2025 M ini.
Di awali dengan melaksanakan rutinitas pagi yang biasanya dilakukan sebelum masuk kelas, tepat pukul 07.00 WIB para santri kelas 1-5 KMI Putra berkumpul di masjid dan menunaikan shalat dhuha berjama’ah.
Baca Juga: Pembagian Rapor Santriwati Al-Ishlah 2025: Lebih dari Sekadar Angka
Kegiatan dilanjutkan dengan berdo’a dan juga membaca Al-Qur’an. Duduk bershaf dengan rapi di masing-masing barisan kelasnya, seluruh santri memuroja’ah hafalan bersama dengan membaca Al-Qur’an juz 30 yang telah dihafal.
Tak lama setelahnya acara pun dimulai. Ustadz Dr. H. Febry Suprapto, M.Pd., selaku Waka Kurikulum menyampaikan beberapa sambutan sebagai kalimat pengantar. Mewakili Mudir (Kepala Sekolah) KMI Putra, Ustadz Mohlasin, M.Pd., yang masih berada dalam perjalanan pulang dari menunaikan ibadah haji.
Di awal, ia mengapresiasi para santri yang masih dapat bertahan di pondok hingga detik ini. Mengapa demikian? karena seperti yang sebelumnya telah dijelaskan oleh ustadz yang kerap dipanggil Ustadz Febry tersebut kemarin di acara Wisuda Pengabdian Angkatan Ke-31, bahwa pondok modern dengan Sistem Pendidikan Mu’adalah memiliki banyak sekali kelebihan dari berbagai Lembaga Pendidikan lainnya.
Baca Juga: Generasi Qur’ani: Uji Publik dan Ikhtibar Al-Qur’an Angkatan ke-11 Pondok Pesantren Al-Ishlah 2025
Hal itu karena pondok dengan Sistem Pendidikan Mu’adalah seperti Pondok Pesantren Al-Ishlah ini, memiliki berbagai pendidikan yang saling berkolaborasi dalam mendidik sosok pribadi santri. Tak hanya di kelas, tapi di luar kelas pun, setiap saat mulai dari membuka mata hingga kembali memejamkannya menjadi pendidikan yang sangat berharga bagi santri.
Dalam kelas, seluruh santri mendapatkan pelajaran formal, kemudian diluar kelas para santri juga mendapatkan pendidikan yang mendukung pelajaran di dalam kelas (intrakurikuler) seperti, muhadhoroh (latihan berpidato), muhadatsah billughotaini (berbincang dengan dua bahasa asing, yaitu Arab dan Inggris), dan sebagainya.
Selain itu, para santri juga memperoleh pendidikan yang dapat mengembangkan bakat dan potensi diri mereka di berbagai ekstrakurikuler yang ada. Mulai dari Pramuka, Tapak Suci, Futsal, Voli, Badminton, Hadrah, Nasyid, Jurnalistik, Fotografi, Desain, Seni, serta masih banyak lagi ekstrakurikuler lainnya.
Baca Juga: Ustadz Muhammad Nahrowi, S.Pd.: “Hari Ini Bukan Akhir Pelajaran!”
“Orang Cerdas itu Banyak Solusi, Kalo Orang Bodoh itu Banyak Alasan!,” jelas ustadz berkacamata yang baru saja menyelesaikan program studi S3 nya di Universitas Islam Negeri K.H. Achmad Siddiq Jember pada Rabu, (18/06/25) yang lalu.
Sebelum mengakhiri kalimat pengantarnya, Ustadz Febry meminta kepada para santri untuk memberikan tepuk tangan yang meriah sebagai bentuk apresiasi kepada Panitia Ujian Akhir Semester beserta seluruh staffnya, atas berbagai hal yang telah mereka lakukan hingga agenda akhir pada hari ini.
Saat-saat menegangkan yang ditunggu oleh para santri pun tiba. Nama-nama santri berprestasi peraih peringkat 1,2, dan 3 dari masing-masing kelas pun dibacakan. Suara tepuk tangan serta senyum bahagia mengiringi setiap nama yang dipanggil maju ke depan untuk menerima thropy dan juga sertifikat dari Ustadz Dr. H. Febry Suprapto, M.Pd.I., sebagai penghargaan bagi para santri yang telah berprestasi.
Panggilan terakhir terasa sangat menegangkan bagi mereka, karena panggilan ini tertuju bagi nama sang peraih juara di atas juara, yaitu Juara Umum. Didapatkan oleh Abdurrozaq, santri kelas 1 Tahfidz asal Bali, pada Ujian Akhir Tahun ini.
Setelahnya, para santri dipersilahkan berkumpul bersama masing-masing wali kelas untuk menerima rapot dan melihat hasil nilai yang diperoleh, serta lulus tidaknya para santri ke tingkatan kelas selanjutnya.
Rasa bahagia menghinggapi setiap dada santri. Ketika mengetahui bahwa semuanya berhasil lulus untuk naik ke tingkatan kelas selanjutnya yang lebih tinggi lagi. Mereka pun berterima kasih kepada para wali kelas dan juga asatidz yang telah mendidiknya selama setahun ini, kemudian dilanjutkan dengan sesi foto bersama.
Reporter: M. Alfino E.H.
Fotografer: Adly Fahreza Rahadian Hutomo
Editor: Dzakiroh Qoyyimah H.
