
Bondowoso, Media Al-Ishlah – Sabtu, (21/06/2025) Panitia program niha’ie putri menggelar acara tahunan Uji Publik Tahsinul Qur’an dan Ikhtibar Al-Qur’an sebagai tanda akan berakhirnya program kelas akhir KMI Putri yang telah dijalani selama kurang lebih 1 tahun.
Sebanyak 50 santri telah siap diuji terkait hafalan Al-Qur’an dengan standar 8 juz (juz 1, 2, 3, 4 dan juz 27, 28, 29, 30) dan bacaan Al-Qur’an Metode Ummi serta Tamyiz yang baru memasuki jilid 3. Selain itu, adanya acara ini juga sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT serta sarana menyiarkan Al-Qur’an.

Baca Juga: Wisuda Angkatan 31 Pondok Pesantren Al-Ishlah: Melangkah dengan Ilmu dan Pengabdian
Program kelas akhir ini dilaksanakan di Gedung Auditorium K.H. Muhammad Ma’shum pukul 07.00 WIB yang dihadiri oleh seluruh aparat Pondok Pesantren Al-Ishlah serta seluruh unit pendidikan, para asatidzah, wali santri niha’ie, dan santri putri.
Di awali dengan opening yang dimeriahkan oleh Hadratul Jihad Putri, acara dilanjutkan pada acara inti setelah melaksanakan beberapa rentetan acara awal yang dipandu oleh MC. Menghasilkan suasana menjadi semakin menegangkan.

Trainer Ummi Foundition Jember dan Waka Humas Putra, Ustadz Ibnu Abbas Sholeh dan Ustadz Ahmad Nahrowi, S.Pd.I menjadi pemandu pada acara inti ini. Di mana bukan hanya para aparat pondok saja yang dapat menguji, tetapi para wali santri juga dapat menguji.

Adapun para santri niha’ie putri yang sedang diuji, meskipun sedikit nervous dan grogi tetap memberikan yang terbaik untuk orang tuanya.
Setelah melaksanakan Uji Publik dan Ikhtibar Al-Qur’an acara dilanjutkan dengan sambutan-sambutan. Sambutan pertama oleh Ustadz Muhammad Arifin yang mewakili para wali santri niha’ie.

Beliau mengucapkan banyak terima kasih kepada Pondok Pesantren Al-Ishlah yang telah berjasa besar bagi pendidikan anak terutama dalam aspek agama dan pemahaman tentang Al-Qur’an.
“Ini merupakan pencapaian prestasi yang terbaik, tapi kalian tetap harus meningkatkannya dan jangan pernah merasa puas dengan hasil ini, karena kalian adalah generasi terbaik. Jangan lupa jadikan Al-Qur’an bagian dari hidup kita, agar kelak dia bisa menjadi hujjah diangkatnya derajat kita oleh Allah SWT,” nasihat Ustadz Arifin selaku wali santri dari Ukhti Luthfiah Hanun Makarim, untuk seluruh peserta yang menjadi penutup dalam sambutannya.

Sambutan kedua oleh K.H. Yasin Dhia Ul Haq, B.A., mewakili Bapak Pimpinan Pondok Pesantren Al-Ishlah yang sedang berhalangan hadir.
Baca Juga: Sinergi Keluarga dan Sekolah: Membangun Karakter Generasi Alpha di Era Digital
“Setelah ini antunna semua akan menjalani 1 jenjang yang akan menentukan jati diri antunna atau pengabdian dimana antunna harus mengamalkan apa yang telah antunna pelajari selama ini, dan itu tidak luput dari apa yang telah dipelajari dalam Al-Qur’an,” ucap Wakil Pimpinan Pondok Pesantren Al-Ishlah.
Setelah sambutan-sambutan, acara terakhir adalah pembacaan Santri Terbaik Tahsinul Qur’an, Tahfidzul Qur’an dan Tamyiz angkatan ke 11, yang diraih Ukhti Luthfiah Hanun Makarim sebagai Tahsin Terbaik, Ukhti Fitria Salsabila sebagai Tahfidz Terbaik, dan Ukhti Athiyah Alya sebagai Tamyiz Terbaik.

Reporter: Jessica Putri
Fotografer: K. Sofhia
Editor: Dzakiroh Qoyyimah H.