Ustadz Muhammad Nahrowi, S.Pd.: “Hari Ini Bukan Akhir Pelajaran!”

Peserta uji publik, Arifin Rasyid Busyro (Foto: Reza)

Bondowoso, Media Al-Ishlah – Menjadi agenda terakhir dari seluruh rangkaian program Niha’ie (Kelas Akhir KMI) Putra, panitia pelaksana Program Niha’ie tahun ajaran 2024-2025 M. mengadakan Uji Publik Al-Qur’an pada Jum’at, (20/06/25) di Auditorium K.H. Muhammad Ma’shum, Gedung Manarotul Qur’an Pondok Pesantren Al-Ishlah.

Acara ini diikuti oleh seluruh santri kelas akhir KMI Putra yang berjumlah 34 orang. Tim Hadratul Jihad Pondok Pesantren Al-Ishlah mempersembahkan beberapa lantunan sholawat seraya menyambut hangat para hadirin dan juga tamu undangan yang terdiri dari santri kelas 1-5 KMI Putra, asatidz, wali santri kelas akhir KMI Putra, kepala-kepala departemen dan yayasan, seluruh pengawas dan juga pengurus pondok, serta Bapak Pimpinan Pondok, Abi K.H. Thoha Yusuf Zakariya, Lc. beserta keluarga.

Ustadz Rizal Dwi Arifaldana selaku MC (Master of Ceremony), membuka acara ini dengan melafadzkan kalimat basmalah bersama-sama dilanjutkan dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an yang dibawakan oleh Akhi Syarif, salah satu santri kelas akhir KMI Putra asal Timika.

Acara berlanjut dengan pembacaan do’a yang dipanjatkan oleh Ustadz Abdul Aziz Muslim serta menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, Hymne Oh Pondokku, dan juga Hymne Al-Ishlah untuk menambah khidmatnya acara. 

Prosesi Uji Publik Al-Qur’an pun dimulai dengan pemanggilan nama para peserta dan juga asalnya satu per satu untuk menaiki panggung. Para peserta yang telah duduk rapi diatas panggung pun memulai prosesi Uji Publik Al-Qur’an ini dengan membaca do’a, memuroja’ah beberapa ayat awal dari setiap 8 Juz Al-Qur’an yang telah mereka hafal, kemudian ditutup dengan do’a khatam Al-Quran serta dilanjutkan dengan pemanasan akbar materi Tamyiz yang telah mereka pelajari secara bersama-sama. 

Setelah itu, MC membawa para hadirin menuju ke acara selanjutnya yaitu pembacaan Laporan Pencapaian Hasil Belajar oleh Ustadz Ruswandi Djunaid selaku ketua pelaksana Program Niha’ie.

Adapun pencapaian hasil belajar santri kelas akhir KMI Putra selama setahun ini; dari 34 orang santri terdapat sebanyak 30 orang santri telah menyelesaikan hafalan Al-Qur’an 8 juz, 3 orang santri menyelesaikan hafalan 6 juz, dan seorang santri menyelesaikan hafalan 4 juz. Selain itu, semuanya telah menyelesaikan hafalan terjemah Al-Qur’an 30 juz sekaligus lolos program tashih bacaan Al-Qur’an dan mengikuti sertifikasi guru Al-Qur’an metode Ummi.

Selanjutnya, MC mempersilahkan Ustadz Muhammad Nahrowi, S.Pd. bersama Ustadz Ibnu Abbas Sholih yang merupakan trainner Ummi Foundation Jember untuk memandu jalannya prosesi Uji Publik Al-Qur’an.

Setelah keduanya mengajak para hadirin untuk bersyukur dan bersholawat kepada Nabi SAW., mereka juga menyampaikan bahwa besar harapan semoga semua pencapaian 34 orang santri akhir KMI tahun ini bisa membawa masing-masing mereka menjadi sebaik-baik orang. Seperti salah satu bunyi sabda Nabi SAW. dalam suatu riwayat: “خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْأَنَ وَعَلَّمَهُ” (Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur’an dan (kemudian juga) mengajarkannya.)

Abi K.H. Thoha Yusuf Zakariya, Lc. menguji salah satu santri akhir Kulliyatul Muballighaat Al-Islamiyyah (KMI) Putra (Foto: Reza)

Menjadi pembuka, peserta dengan nomor dada 7, Akhi Arifin Rasyid Busyro diuji langsung secara perdana oleh Bapak Pimpinan Pondok, Abi K.H. Thoha Yusuf Zakariya, Lc. beserta kedua anaknya, K.H. Yasin Dhia Ulhaq, B.A. dan juga Gus Ahmad Jaisyu Muhammad. 

Para hadirin terpukau dengan hafalan yang dipersembahkan oleh salah satu santri kelas Akhir KMI asal Alor ini, karena ketika diuji oleh Bapak Pimpinan beserta kedua anaknya berturut-turut, ia bisa melanjutkan semua ayat yang ditanyakan dengan lancar dan merdu sesuai dengan kaidah hukum bacaan Al-Qur’an. 

“Momentum seperti saat ini adalah bentuk syukur dan apresiasi kita terhadap pencapaian mereka, bukan ujian. Karena mereka semua sudah selesai ujian,” jelas Ustadz Ibnu kepada semua yang hadir dalam acara itu.

Wali santri sedang menguji putranya (Foto: Fadel)

Para peserta bergantian ditanya oleh masing-masing wali santrinya maupun keluarga. Pertanyaannya pun beragam, ada yang diminta membacakan beberapa ayat dari surat Al-Qur’an dengan bacaan yang benar dan sesuai dengan tajwid bilghoib (tanpa melihat Al-Qur’an), menyambung ayat yang ditanyakan, mengartikan ayat serta menjelaskannya, menyebutkan kaidah hukum bacaan asing (ghorib) yang terdapat dalam ayat serta cara membacanya, dan berbagai pertanyaan lainnya.

Alhamdulillah, berbagai pertanyaan yang diajukan kepada para peserta Uji Publik Al-Qur’an ini dapat terjawab dengan baik dan benar semuanya, hingga menumbuhkan rasa bangga dan haru tersendiri bagi setiap wali santri dan juga semua yang hadir pada pagi itu.

Suasana uji publik santri akhir Kulliyatul Muballighaat Al-Islamiyyah (KMI) Putra (Foto: Fadel)

Setelah kurang lebih sejam lamanya prosesi tanya jawab berlangsung, juga pencapaian semua santri kelas akhir KMI yang telah disaksikan oleh setiap yang hadir begitu memuaskan dan tentu ini adalah suatu pencapaian luar biasa yang harus disyukuri, Ustadz Ibnu mengajak semua yang hadir untuk mengungkapkan rasa syukur bersama-sama dengan mengucapkan kalimat tasbih.

Tak lupa, ia juga mengajak semua yang hadir untuk tidak meremehkan hal sekecil dan seremeh apapun, serta pintar dalam mengambil pelajaran dan juga hikmah dari setiap momen. “Kalian harus berjanji pada diri kalian untuk tidak mengecewakan kedua orang tua kalian!” ujarnya kepada para peserta Uji Publik Al-Qur’an tahun ini.

Beberapa saat setelahnya, Ustadz Ibnu meminta dua orang bapak berusia paruh baya dari sekian banyak wali santri yang hadir untuk berdiri, karena sejak awal acara tadi, ia memperhatikan bahwa keduanya membawa sesuatu menarik yang menyita perhatiannya. 

Dua orang bapak berusia paruh baya tersebut rupanya ayah dan juga paman dari peserta dengan nomor dada 10, Akhi Dzaky Firmansyah. Baru saja diminta untuk berdiri, santri akhir KMI asal Tuban ini tak kuasa membendung tetesan air mata yang sejak tadi telah ditahannya. Setelah memperkenalkan diri, Ustadz Ibnu memintanya untuk membacakan do’a yang senantiasa dipanjatkannya untuk kedua orang tuanya disetiap sholat atau kapanpun itu.

Dengan suara lirih, santri yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Organisasi Santri Pondok Pesantren Modern Al-Ishlah Putra (SILAH Pa) ini pun memanjatkan do’anya. Do’a yang dipanjatkan sangat mewakili isi hati para peserta lainnya dan juga semua yang hadir.

Tak terasa, suasana haru pun meliputi semua yang ada di ruangan itu. Air mata yang sejak tadi telah ditahan sekuat mungkin, turut jatuh mengiringi setiap do’a yang dilangitkan. Renungan mendalam yang mampu membuat seisi ruangan nyaris dipenuhi suara isak tangis lirih yang saling bersautan. 

Setelah do’a selesai dipanjatkan, Akhi Dzaky dan para peserta lainnya dipersilahkan menuruni panggung dan menemui orang tua, sanak saudara, serta seluruh keluarganya yang berkesempatan hadir. Pelukan hangat terasa disekeliling mereka, tangis haru dan bangga terus mengiringi tak hentinya.

“Hari ini bukan akhir pelajaran!,” ucap Ustadz Nahrowi kepada semua peserta yang masih nyaman dalam dekapan hangat orang tua dan juga keluarganya. Tak lupa, ia juga mengingatkan kepada seluruh wali santri untuk tetap mendo’akan anak-anaknya terutama setelah lulus dari kelas akhir KMI ini, yaitu ketika masa pengabdian.

Prosesi Uji Publik Al-Qur’an pun selesai dan para peserta dipersilahkan menuruni panggung dan kembali ke tempatnya. Selanjutnya, sambutan-sambutan pun disampaikan. Sambutan pertama oleh perwakilan wali santri kelas akhir KMI, Bapak Ahmad Ghozali.

“Banyak pondok yang baik di Indonesia ini, khususnya di Jawa Timur. Tapi kami merasa pondok inilah yang pantas untuk mendidik anak kami,” jelas wali santri dari Akhi M. Alfin Nur Ramadhani ini.

Dalam sambutannya ia juga menceritakan banyak perjuangannya bersama istri yang dilakukan demi sang anak agar tetap betah, kerasan dan bertahan di pondok. Hingga akhirnya, perjuangan itupun membuahkan hasil yang sesuai. 

Seluruh santri akhir Kulliyatul Muballighaat Al-Islamiyyah (KMI) Putra beserta wali santri (Foto: Reza)

Kini anaknya mampu sampai di tingkatan akhir seperti pada hari ini. Karena inilah salah satu kecemasan anak ketika dulu awal masuk di pondok, yaitu takut tidak bisa sampai lulus ke tingkatan akhir dan mengikuti acara Uji Publik Al-Qur’an seperti yang saat ini sedang diikutinya.

“Ketika saya hanya mampu merangkak, hanya mampu berjalan, maka saya ingin anak saya mampu berjalan dan bahkan berlari dengan sekuat tenaganya,” ujarnya memaparkan apa yang menjadi tekadnya selama ini.

Sambutan selanjutnya disampaikan oleh Bapak Pimpinan Pondok, “Pemimpin itu harus bisa seperti sahabat-sahabat Rasulullah,” ucap Abi K.H. Thoha Yusuf Zakariya, Lc. memotivasi para santri kelas akhir KMI dan semua santri yang hadir.

Sambutan oleh Abi K.H. Thoha Yusuf Zakariya, Lc.

Abi Thoha menerangkan bahwa semua santri putra Pondok Pesantren Al-Ishlah ini, nantinya harus menjadi A’immatul Ummaat (Pemimpin para umat) di masa depan. Ia juga mengutip salah satu hadits Nabi SAW. 

 “أَكْرِمُوْا أَوْلَادَكُمْ وَأَحْسِنُوْا آدَابَهُمْ”(Muliakanlah anak-anakmu dan perbaikilah adab mereka!)

Selanjutnya, MC membacakan nama-nama santri akhir KMI yang berprestasi untuk kemudian diberikan penghargaan. Diantaranya adalah Juara 1 ujian akhir tahun niha’ie yang diraih oleh Akhi Thoriq Fikri Syahbana asal Situbondo, Juara 2 Akhi Arifin Rasyid Busyro asal Alor, dan juara 3 Akhi Muhammad Dzaki Asy Syauqi asal Jakarta.

Peraih penghargaan santri teladan (Foto: Reza)

Adapun penghargaan lainnya, seperti Tahfidz dan juga Metode Ummi Terbaik yang diraih oleh Akhi Arifin Rasyid Busyro, Tamyiz Terbaik oleh Akhi Fikri Rafif Rasmadi asal Majalengka, serta tiga santri teladan yang diraih oleh Akhi Thoriq Fikri Syahbana, Arifin Rasyid Busyro, dan juga Dzaky Firmansyah.

Sebelum acara berakhir, perwakilan dari pihak pondok memberikan cinderamata kepada perwakilan dari Ummi Foundation Jember. Acara pun ditutup dan dilanjutkan dengan sesi perfotoan bersama, sebelum akhirnya melanjutkan untuk shalat Jum’at berjama’ah.

MC juga memberikan arahan kepada para santri kelas akhir KMI dan juga masing-masing wali santrinya agar nantinya dapat kembali berkumpul di ruangan Auditorium, setelah melaksanakan shalat Jum’at untuk mendapatkan beberapa pengarahan dari divisi pengabdian dan juga pengurus pondok. –

Reporter: M. Alfino E.H.
Fotografer: Fadel Galung S., Reza
Editor: Qonita Husna Zahida

Informasi PSB Tahun Pelajaran 2025/2026

Pendaftaran Santri Baru (PSB) KMI Al-Ishlah Putra & Putri Tahun Pelajaran 2024/2025 dibuka pada tanggal 1 Oktober 2024 s.d. 25 Juni 2025

Days
Hours
Minutes
Seconds