Jakarta, Media Al-Ishlah – Ikatan Keluarga Besar Alumni Pondok Pesantren Al-Ishlah (IKAPI) menggelar acara Silaturrahmi nasional (Silatnas) dan musyawarah besar (Mubes) di GSG komplek Pondok Pesantren Al-Ishlah, Dadapan, Grujugan, Bondowoso pada14-15 Mei 2022. Ratusan alumni hadir dalam kegiatan tersebut.
Acara itu dibuka langsung oleh Pengasuh Pondok Pesantren Al-Ishlah Bondowoso Abi KH Thoha Yusuf Zakariya, Lc. Turut hadir dalam kesempatan tersebut Dewan Penasihat DPP IKAPI Ustadz H. Abdul Aziz Muslim, Dewan Pengawas DPP IKAPI Ustadz Danok Sujiatno, Ketua Umum DPP IKAPI periode 2019 – 2021 Muhammad Ali Zubair, S.Pd.I beserta jajaran pengurusnya, dan para ustadzz Pesantren Al-Ishlah.
Abi Thoha mengatakan, IKAPI adalah organisasi atau institusi keluarga. Sebagai organisasi keluarga, maka IKAPI harus mempunyai ikatan kekeluargaan. Yaitu, diikat dengan ikatan keimanan dan ketaqwaan agar tidak roboh. “Kalau diikat dengan iman dan taqwa, maka akan kokoh,” terangnya sampai menyampaikan sambutan pembukaan.
Baca juga: Unik, Rumah Taman Lansia, Hanya Satu-Satunya Di Bondowoso
Baca juga: Sweet Sugar Di Bulan Ramadhan
Menurut dia, IKAPI merupakan organisasi besar. Anggotanya tersebar di segala penjuru tanah air, bahkan di sejumlah negara. Jadi, IKAPI bukan hanya bersifat nasional, tapi juga internasional. Misalnya, di Malaysia, Singapura, Mesir, Qatar, bahkan ada yang berada di Amerika Serikat.
Maka, lanjut Abi Thoha, IKAPI harus mampu berlayar dan berkibar di pelosok nusantara dan dunia. Menurut dia, IKAPI harus menjadi lembaga dakwah. Yaitu, dakwah Al-Ishlah yang akan melahirkan generasi yang mempunyai karakter KaDes, kualitas diri, ekonomi, dan sosial. “Karakter KaDes seperti yang diajarkan KH Muhammad Ma’shum,” tuturnya.
Abi Thoha yang juga alumnus Universitas Al-Azhar Mesir itu mengatakan, IKAPI juga harus menjadi sarana pengembangan diri. Ada empat hal yang harus dilakukan, yaitu ta’awun, saling tolong menolong, saling membantu atau gotong royong. Kemudian ta’amul, saling berinteraksi. Selanjutnya, takaful, saling memikul beban, dan tasamuh, yaitu saling toleransi dan lapang dada.
Dia menegaskan bahwa dalam berorganisasi yang diutamakan ada ukhuwah, bukan mengedepankan citra diri atau membranding diri sendiri. Yang perlu dibesarkan bersama ialah organisasi, bukan membesarkan diri sendiri.
Abi Thoha mengatakan, dalam menjalankan organisasi dakwah seperti IKAPI, diperlukan kesamaan ruh. Semua anggota harus mempunyai ruh atau semangat yang sama dalam melaksanakan organisasi.
Menurut dia, seekor burung akan terbang dengan kawanan burung yang sama. Burung nuri akan terbang dengan kawanan burung nuri. Burung kuntul akan terbang dengan kawanan burung kuntul, begitu juga burung lainnya. “Itu menjadi contoh kesamaan ruh dalam berdakwah dan jihad,” ungkapannya.
Abi Thoha menegaskan bahwa sebagai organisasi besar, IKAPI harus mempunyai teamwork yang bagus dalam melaksanakan program-program kerjanya. Dengan tim yang solid dan kompak, maka berbagai agenda dan kegiatan organisasi akan bisa dilaksanakan dengan baik.
Abi Thoha menyatakan, pemimpin IKAPI ke depan harus visioner. Berpandangan jauh ke depan, karena IKAPI bukan organisasi lokal, tapi organisasi internasional. Selain itu, harus mempunyai jiwa leadership, memiliki loyalitas, harus betul-betul religius dan modern.
Pemimpin IKAPI juga harus responsif dengan perkembangan zaman. Tidak terkungkung dengan urusan lokal, karena IKAPI merupakan organisasi internasional. “Yang tidak kalah pentingnya, pemimpin IKAPI harus mempunyai jiwa melayani, bukan dilayani,” pungkasnya.
Ketum DPP IKAPI Muhammad Ali Zubair mengatakan, pihaknya bersyukur karena banyak alumni yang datang dalam acara Silatnas dan Mubes. Awalnya, dia khawatir yang datang hanya sedikit, karena masih dalam masa pandemi dan terkena dampak pandemi. “Ternyata yang datang lebih dari 100 orang,” ucapnya.
Pihaknya meminta maaf atas terbatasnya fasilitas. Menurut dia, tidak ada kasur maupun bantal. Yang ada hanya karpet. Ustadz Ali Zubair mengatakan, dengan kondisi itu, para alumni bisa merasakan apa yang pernah dirasakan ketika belajar di pondok. “Kita hanya tidur di atas karpet. Jadi kita datang dan bisa mengenang masa ketika kita mondok di sini,” ucapnya.
Dia berharap para alumni mempunyai karakter KaDes, menjadi perekat umat, mempunyai integritas, dan tidak menjadi pecundang. Para alumni juga harus pemimpin umat.
Sementara itu, dalam pemilihan ketua umum DPP IKAPI, Ustadz Ali Zubair kembali terpilih menjadi ketua umum periode 2022- 2027. Ustadz Ali Zubair meraih 50 suara dari total 156 suara yang diperebutkan 21 calon ketua umum.
[reporter: Khafidul Ulum – fotografer: Zaky – editor: M. R. Ridho]