
Bondowoso, Media Al-Ishlah – Rabu, (02/07/25) Masih dengan kegiatan Pekan Perkenalan Santri Baru atau lebih akrab dikenal dengan Usbu’ut Ta’aruf, materi selanjutnya disampaikan oleh Ustadzah Khoiriyah, S.Pd.I. dengan materi pengajaran shalat.
Beliau menyampaikan bahwa tujuan diciptakannya seluruh makhluk hidup di bumi ini adalah untuk menyembah Tuhan Yang Maha Esa, yakni Allah SWT. Sehingga, semua kegiatan yang dilakukan haruslah dengan tujuan untuk beribadah. Mulai dari bangun tidur, hingga tidur lagi.
Baca Juga: Khutbatul Arsy Tahun Ajaran Baru 2025/2026 M.
Terdapat dua macam ibadah, yakni ibadah mahdhah dan ibadah ghairu mahdhah.
Pertama, ibadah mahdhah ialah ibadah yang syarat dan ketentuannya sudah diatur oleh Allah dan Rasul-Nya. Tidak boleh ditambahi maupun dikurangi, seperti shalat dan zakat.
Kedua, ibadah ghairu mahdhah ialah ibadah yang syarat dan ketentuannya tidak diatur oleh Allah dan Rasul-Nya. Misalnya makan dam minum.

Ketika seseorang berniat makan dan minum agar menambah energi untuk beribadah, maka makan dan minum tersebut mendapat pahala karena niat yang sebelumnya adalah untuk beribadah. Berbeda jika makan dan minum hanya untuk sekedar mengisi perut saja.
Baca Juga: Pembukaan Usbu’ut Ta’aruf
Tak hanya itu, Keamanan Pusat Putri tersebut mengutip sebuah hadits shahih yang menerangkan tentang pentingnya shalat, bahkan untuk anak di bawah umur
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُرُوا أَوْلادَكُمْ بِالصَّلاةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرٍ وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ
Artinya: Rasulullah SAW bersabda, “Suruhlah anak-anakmu melaksanakan shalat ketika mereka berumur tujuh tahun dan pukullah mereka karena meninggalkan shalat itu jika berumur sepuluh tahun dan pisahkanlah tempat tidur mereka.” (HR Abu Dawud)
“Orang yang paling kaya adalah orang yang melaksanakan shalat qabliyah shubuh, karena shalat 2 rakaat sebelum shubuh lebih baik dari dunia dan seisinya,” ujarnya yang mengutip hadits Rasulullah SAW.
Baca Juga: Pengajian Tafsir ke-140: Pondok Al-Ishlah Tegaskan Islam adalah Jalan Terang Tanpa Paksaan
Lebih lanjut, ia juga menyampaikan tentang sebuah golongan yang termasuk dalam pengikut Rasulullah SAW tetapi tidak masuk surga, yaitu orang yang enggan mengikuti sunnah-sunnah Rasulullah SAW.
Maka dari itu, syarat diterimanya amal ibadah ialah dengan ikhlas dan ittiba’ur rasul (mengikuti rasul).
Reporter: Dzakiroh Qoyyimah H.
Fotografer: Erina Hakimah
Editor: Qonita Husna Zahida




