
Bondowoso, Media Al-Ishlah – Sabtu,(25/10/25) Sejak matahari belum juga menampakkan diri, santriwati kelas akhir telah sibuk mengulang kembali hafalan dengan Al-Qur’an di genggaman tangan mereka. Mempersiapkan diri untuk menghadapi Ujian Niha’ie Gelombang 1 yang digelar oleh Panitia Pelaksana Program Niha’ie Putri, dengan Tahfidz Al-Qur’an sebagai materi yang pertama kali diujikan.
Baca Juga: Puskesmas Grujugan Edukasi Santri Al-Ishlah Tentang Bahaya HIV/AIDS
Ujian ini diawali dengan pelaksanaan upacara sebelum peserta memasuki ruang ujian. Dengan serangkaian susunan pembuka upacara, upacara dilanjutkan dengan penyampaian amanat oleh Ustadzah Sumiyati S.Pd.I., selaku Mudhiroh KMI Putri.

Ia menyampaikan bahwa ujian bukan hanya sekedar tentang nilai, namun tentang kejujuran. Nilai mungkin penting, namun kejujuran lebih penting dari sekedar angka di atas kertas. Karena ujian merupakan tolak ukur seberapa besar tanggung jawab seseorang dalam melaksanakan tugas dan kewajiban.
Akhlak yang baik menjadi salah satu karakteristik santriwati dalam menyukseskan pendidikan di pondok pesantren, “Mendidik satu wanita sama dengan mendidik satu generasi, dan mendidik wanita sama dengan mendidik bangsa.”
Baca Juga: Mencegah Penularan HIV dan AIDS pada Remaja

Dengan 3 mata pelajaran yang diujikan dalam 6 hari masa ujian, seluruh pelajaran tersebut merupakan materi yang telah dipelajari oleh setiap peserta dari kelas 1 hingga 5 KMI. Harapannya, setiap santriwati kelas akhir dapat terus mengingat seluruh materi yang telah ia pelajari dan mampu untuk mengamalkannya.
Baca Juga: Tafsir Jalalain Ke-144: Belajar Ikhlas dan Menjauhi Sifat Muflis

Reporter: Dzakiroh Qoyyimah H.
Fotografer: Erina Hakimah
Editor: Qonita Husna Zahida




