
Bondowoso, Media Al-Ishlah – Sabtu, (06/09/25) Hari ini, setelah melewati kegiatan belajar mengajar (KBM) selama kurang lebih 3 bulan, Kulliyatul Muballighien Al-Islamiyyah (KMI) Putra mengadakan ujian Mid Semester atau muroja’atul ‘ammah.
Baca Juga: Rabi’ul Awwal: Momentum Mengenang dan Meneladani Sosok Penyejuk Hati
Tepat pada pukul 07.00 WIB, para santri kelas 1-6 KMI beserta para asatidz telah berkumpul di lapangan kampus putra, untuk mengadakan upacara pekanan atau marosim usbu’iy sekaligus pembukaan ujian Mid semester pada tahun ajaran kali ini. Ujian yang diikuti oleh santri kelas 1-5 KMI ini dilaksanakan selama satu pekan, terhitung dari Sabtu, (06/09/25) sampai dengan Kamis, (11/09/25). Sedangkan, untuk santri kelas akhir KMI dijadwalkan berbeda mengikuti kurikulum khusus niha’ie.

Para santri telah melakukan berbagai persiapan jauh sebelum ujian Mid semester ini dimulai, seperti melengkapi catatan serta meminta tanda tangan kelengkapan buku catatan kepada setiap guru pengampu. Salah satu syarat ujian tersebut bertujuan agar para santri memiliki bekal yang cukup sehingga siap menghadapi ujian.
Baca Juga: Exact Competition: Buktikan Bahwa Santri Itu Tidak Hanya Bisa Mengaji!
Ujian Mid semester kali ini berbeda dengan yang biasanya. Kali ini, ujian dilakukan di kelas masing-masing dan sesuai dengan jadwal mata pelajaran pada hari-hari KBM biasanya. Selain itu, yang menjadi pengawas ruangan selama ujian pun adalah guru pengampu dari mata pelajaran itu sendiri. Hal ini dilakukan sebagai evaluasi dari ujian pada tahun-tahun sebelumnya, dan untuk meningkatkan kualitas belajar santri.

Ustadz Muhammad Nahrowi, S.Pd. menuturkan bahwa perubahan model ujian ini diharapkan dapat memberikan banyak efek positif bagi lingkungan serta semangat belajar santri. Karena selama ujian berlangsung, para santri dapat berinteraksi langsung dengan guru pengampu. Sehingga ketika ada sesuatu yang tak dimengerti ketika mengerjakan soal ujian, mereka dapat menanyakannya secara langsung serta berdiskusi bersama guru pengampu mata pelajaran tersebut.

Sebelum ujian dimulai, para santri juga diberikan kesempatan untuk mempelajari terlebih dahulu materi-materi pelajaran yang akan diujikan. Dari hal itulah muncul harapan, semoga dapat terjalin kedekatan antara para santri dengan semua asatidz yang menjadi guru pengampu pelajaran.
Baca Juga: Menengadah di Bawah Bulan Darah
Hal itu diharapkan dapat menimbulkan lingkungan belajar yang lebih nyaman bagi para santri serta menumbuhkan semangat belajar mereka agar lebih antusias untuk meraih nilai yang Mumtaz.
Reporter: M. Alfino E.H.
Fotografer: Adly Fahreza R.H., M. Fadel G.S.
Editor: Qonita Husna Zahida





