Bondowoso, Media Al-Ishlah – “Demi Zat yang Muhammad berada dalam genggamannya, sesungguhnya ilmu itu lebih cepat lepasnya daripada unta yang terlepas dari ikatannya.”
Penggalan hadist riwayat Bukhori Muslim tersebut memang selalu berhasil menjadi amunisi semangat belajar para santri. Selalu ampuh menjadi pemantik api pembakar semangat juang para asatidz di Pondok Pesantren Al-Ishlah bondowoso ini.
Baca Juga: Diskusi Kepenulisan Mahasantri STIT Bersama Ustadz Anwar Djaelani
Suasana khidmat memenuhi setiap sudut lapangan putri, tempat upacara pembukaan ujian semester akhir dilaksanakan. Upacara pada senin, 29/05/23 ini dibuka oleh bapak Pimpinan Pondok Pesantren Al-Ishlah, Abi K.H. Thoha Yusuf Zakariya, Lc. Dengan pembawaannya yang tegas dan penuh wibawa beliau menyampaikan tausyiah sekaligus meresmikan pembukaan ujian semester akhir tahun tersebut.
“Hidup tanpa keseimbangan adalah musnah. Oleh karena itu semua harus tetap seimbang termasuk dunia yang seimbang dengan akhirat,” ujar Abi Thoha di atas mimbar. Tidak hanya itu, dari kewajiban seorang anak untuk menuntut ilmu, kewajiban orang tua menafkahi anaknya, perihal tata tertib dan peraturan.
Bahkan, tentang administrasi ujian pun Abi bahas dengan penuh keramahan dan kasih sayang. “Andaikata, ada anak yang belum menyelesaikan administrasi (ujian-red), mudahkan!,” tambahnya dengan harapan semua santriwati bisa mengikuti ujian.
Baca Juga: Memberdayakan Ummat dengan Mengabdikan Diri kepada Masyarakat
Setelah melewati satu tahun penuh masa pembelajaran, tibalah masa ujian semester akhir, yang merupakan ujian kenaikan kelas. Semua santri tampak serius menghadapi ujian. Buku tak pernah lepas dari genggaman, kitab tebal terkumpul rapi dalam ransel tas. Bahkan ballpoint pun tak pernah benar-benar tertutup rapat. Maka benarlah peribahasa, “Berakit-rakit dahulu berenang-renang kemudian,” menjadi inspirasi setiap santri untuk menghadapi ujian kenaikan kelas ini.
Upacara yang diselenggarakan di lapangan kampus putri ini diakhiri dengan pembacaan tata tertib ujian lisan. Lalu, dilengkapi dengan bersalaman dengan seluruh asatidzah sekaligus meminta maaf dan mohon doa restu. Tak jarang pula, motivasi dan ucapan selamat terlontar dari lisan para asatidzah untuk membangkitkan semangat santriwati untuk menjalani ujian lisan yang akan diadakan sampai 5 hari ke depan, insya Allah.
Baca Juga: Hugocious Language Drama 2023 Pagelaran Seni Drama Bahasa Santriwati Kelas IV KMI
Dengan adanya ujian lisan ini, diharapkan agar setiap santriwati sungguh siap melaksanakan ujian tulis. Ujian lisan ibarat pemanasan sebelum mengikuti ujian tulis. Selain itu, ujian lisan juga akan menjadikan para santriwati memiliki kepercayaan diri.
Reporter: Adzkiya Nur Fajrina
Fotografer: Tasya Salsabila Isverina
Editor: M. R. Ridho
