Bondowoso, Media Al-Ishlah – Sabtu (6/5/2023) Matahari mulai meninggi. Namun panasnya terik mentari tak menyurutkan semangat para mahasantri putra dan putri Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al-Ishlah untuk belajar. Mereka menghadiri forum diskusi kepenulisan bersama penulis produktif yang telah menghasilkan 10 buku, yaitu Bapak M. Anwar Djaelani, M.Si.
Agenda yang dimulai pada pukul 09.00-11.30 WIB di ruang pertemuan lantai 2 gedung kantor pusat Pondok Pesantren Al-Ishlah ini, bertujuan untuk menambah wawasan dan semangat mahasantri STIT Al Ishlah. Selain itu, kegiatan ini pun bertujuan agar mahasantri STIT Al-Ishlah memiliki keterampilan menulis di tengah tantangan era digital 5.O.
Menulis merupakan salah satu jalan dakwah terbaik yang sering disebut dakwah bil qalam. Yaitu kombinasi antara baca dan tulis yang saling melengkapi. Menurut pria lulusan Universitas Airlangga ini, peluang pembaca dakwah bil qalam jauh lebih besar manfaat maupun efeknya daripada dakwah bil lisan.
Sebab, sebuah tulisan bisa terus abadi, dan akan semakin banyak orang yang mendapatkan dakwah. Sedangkan, dakwah bil lisan, mereka yang mendapatkan dakwah hanya mereka yang hadir pada acara tersebut saja.
Menulis tidak bisa dipisahkan dengan membaca. Menurut hasil penelitian membuktikan apabila ada 1.000 orang, maka probability (kemungkinan) yang menyukai menulis hanya 1 orang saja. Mengapa? karena modal yang paling utama dari menulis adalah memperbanyak wawasan melalui membaca.
Melalui diskusi yang mengalir dengan sangat seru dan interaktif ini, begitu banyak ilmu baru yang didapat oleh para mahasantri STIT. Termasuk rahasia metode kepenulisan “BERITA”, selain dengan rumus 5 W + 1 H, dan rumus piramida terbalik. Yakni semakin ke atas, maka isi dari berita itu akan semakin penting. Begitupun sebaliknya, semakin ke bawah, nilai dari berita akan semakin tidak penting.
Pria yang kini berdomisili di kota Surabaya ini juga menjelaskan tentang feature dan opini. Feature adalah berita yang disampaikan secara berkisah, yaitu seperti seseorang yang sedang mendongeng (nyastra/bahasa yang penuh warna). Adapun opini adalah tulisan yang memuat pendapat/pandangan atas suatu masalah yang aktual dan menarik.
“Dengan menulis, ilmu yang kita peroleh dari membaca menjadi lebih bermanfaat,” ujar penulis buku “Terampil Jurnalistik, Tampil Simpatik” tersebut. Di akhir forum diskusi kepenulisan ini, penulis buku best seller “50 Pendakwah Pengubah Sejarah” ini memberikan semangat dan provokasi kepada para mahasantri, “Tulisan bagus hanya akan lahir dari pembaca yang rakus.”
Reporter: Firly Nur Adelia
Fotografer: M. N. Qosim
Editor: M. R. Ridho