Bondowoso, Media Al-Ishlah – Seluruh santri KMI putra antusias mengikuti kajian Isra’ Mi’raj nabi Muhammad SAW pada hari Senin, 28 Februari 2022 di masjid putra pondok pesantren Al-Ishlah Bondowoso. Pengisi kajian Isra’ Mi’raj adalah dosen di STIT Al-Ishlah Bondowoso, ustadz Fatahillah Arrozi, S.Sos M.Pd
Pada acara tersebut, ust. Fatahillah banyak mengisahkan perjalanan nabi Muhammad Saw dalam Isra’ dan Mi’raj nya itu. “Perjalanan Nabi pada waktu itu dibagi atas dua perjalanan. Perjalanan pertama adalah Isro’ yaitu perjalanan nabi dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsho. Perjalanan kedua adalah Mi’roj yaitu perjalanan dari Masjidil Aqsho naik menuju ke Sidratul Muntaha. Di sinilah nabi menerima perintah langsung dari Allah tentang sholat wajib sehari semalam,” ulasnya membuka kajian Isra’ Mi’raj pagi itu.
Yang menarik adalah ust. Fatahillah menjelaskan ternyata para ulama berbeda pendapat tentang waktu Isra’ Mi’raj itu sendiri. Pendapat pertama mengatakan Isra’ Mi’raj terjadi 1 tahun sebelum Hijriah. Pendapat kedua mengatakan 10 bulan sebelum Hijriah. Pendapat ketiga mengatakan 6 bulan sebelum Hijriah. Selain ketiga pendapat itu, masih banyak pendapat yang berselisih tentang wakru terjadinya Isra’ Mi’raj.
Baca juga: Pembukaan Ujian Niha’ie KMI Putra Gelombang Kedua
Baca juga: Ponpes Al-Ishlah Bondowoso Menyambut Shilaturrahim dan Sosialisasi Kuliah Di Turki Oleh Biru Marmara
Baca juga: Pengajian Tafsir Jalalain Pertemuan Ke-100
Namun terlepas dari perselisihan tersebut, ada momentum dibalik perjalanan itu. Yaitu turunnya perintah sholat yang diterima langsung oleh nabi Muhammad SAW dari Allah SWT di Sidratul Muntaha, yang menjadi sarana doa seorang hamba kepada Tuhannya. Hikmah dari Isro’ Mi’roj sendiri menurut ust. Fatahillah adalah jangan pernah lalai apalagi meninggalkan sholat 5 waktu. “Sebab kita yang butuh Allah, bukan Allah yang butuh kita.” Jangan kita merasa malas karena 5 waktu, sholat sehari semalam adalah hasil negoisasi antara nabi Muhammad SAW dengan Allah SWT atas saran Nabi Musa AS yang awalnya perintah sholat 50 kali dalam sehari semalam.
[reporter: Khoiron Utsman – editor: M. R. Ridho]
