
Bondowoso, Media Al-Ishlah – Selasa, (09/09/25) Kulliyatul Muballighien wal Muballighaat Al-Islamiyyah (KMI) Putra dan Putri, Pondok Pesantren Modern Al-Ishlah Bondowoso mengadakan kegiatan Seminar Peningkatan Kualitas Bahasa Arab.
Baca Juga: Pengajian Rutin Bulanan Tafsir Jalalain “Tambhana Ate” Ke-142
Bertempat di Gedung Serba Guna (GSG) Pondok Pesantren Modern Al-Ishlah, acara ini mendatangkan pembicara Internasional berkebangsaan Singapura, Ustadz Dr. H. Ilham Kholiq, Lc., untuk berbagi ilmu dan pengalaman miliknya.
Acara ini diikuti dengan antusias oleh para asatidz dan asatidzah, serta santri kelas akhir KMI Putra dan Putri. Mereka menyimak dengan saksama setiap materi yang disampaikan oleh alumnus Universitas Al-Azhar, Cairo, Mesir tersebut.
Ustadz Ilham memulai acara dengan menyapa para santri dan bertanya mengenai pendapat mereka tentang bahasa Arab, “هل اللغة العربية صعبة أو سهلة ؟” (Apakah bahasa Arab itu susah atau mudah?) tanyanya dalam bahasa Arab.

Para santri yang hadir pun menjawab dengan kompak, “سهلة” (Mudah). Dia pun menuturkan jika kita mengatakan bahwa bahasa Arab itu susah, maka kita telah menyelisihi Al-Qur’an. Karena Allah SWT berfirman pada QS. Al-Qamar ayat ke-17, 22, 32, serta 40,
“ولقد يسّرنا القرآن “
Artinya: “Dan sungguh, Kami telah memudahkan Al-Qur’an,”
Oleh karenanya, kita dapat menyimpulkan bahwa bahasa Arab itu mudah. Mengapa? Karena bahasa Arab adalah bahasa Al-Qur’an. Bahasa Arab juga sebagian dari agama kita. Sebab, hampir semua ibadah menggunakan bahasa Arab. Mulai dari Sholat, Dzikir, dan sebagainya. Selain itu, semua kitab yang kita pelajari sebagai pedoman dalam beragama juga dominan berbahasa Arab. Seperti Al-Qur’an, Hadits, Tafsir, dan lainnya.
Baca Juga: Jangan Pesimis dengan Masa Depan Indonesia!
Ustadz berkacamata tersebut mengaku bahwa dirinya telah lama berkecimpung di dunia pendidikan bahasa Arab. Bahkan, dia telah mengajarkan bahasa Arab di tanah kelahirannya, Singapura lebih dari setengah abad. “Kunci terpenting dalam berbahasa Arab dengan fasih itu adalah konsisten dan tekun! Karena ilmu itu dalam dada, jadi kita harus berkomitmen,” jelasnya menggunakan bahasa Arab yang telah melekat dalam lisannya.

Pada kesempatan ini, dia juga membawa buku yang ditulisnya tentang cara mudah belajar bahasa Arab, untuk dijelaskan kepada para santri. Dia menuturkan bahwa kemahiran dalam berbahasa itu ada 4, yaitu: mendengar, membaca, menulis, dan juga berbicara.
Baca Juga: SD Plus Al-Ishlah Ukir Prestasi di Ajang Gerak Jalan HUT RI ke-80
Keempatnya kemudian terbagi lagi menjadi 2 dalam pengaplikasiannya. Yaitu mendengar dan membaca untuk memasukkan atau menyerap bahasa ke dalam diri dan pikiran, dan menulis serta berbicara untuk mengeluarkan atau mewujudkan bahasa tersebut dari dalam diri dan pikiran kita. Menurutnya, jika kita mampu memasukkan serta menyerap bahasa dengan baik, maka pasti baik pulalah apa yang kita keluarkan sebagai pengaplikasian dari bahasa yang kita pahami tersebut.
Dengan diadakannya acara ini, diharapkan para asatidz dan asatidzah beserta semua santri kelas akhir KMI Putra dan Putri yang hadir, dapat meningkatkan kesadarannya terkait pentingnya berbahasa Arab serta lebih termotivasi lagi dalam menekuni dunia pendidikan bahasa Arab.
Reporter: M. Alfino E.H.
Fotografer: M. Fadel Galung Saputra
Editor: Qonita Husna Zahida





