Search

Terima Kasih Saudara Singapura

Bondowoso, Media Al-Ishlah – Indonesia dan Singapura adalah dua negara serumpun yang kuat jalinan sosialnya. Hal itu bisa dilihat dan dirasakan, bukan di Ibukota atau kota-kota besar. Namun, di sebuah kota kecil di ujung Jawa. Bondowoso namanya.

Sebuah kota yang menjadi saksi, bukan hanya kekuatan serumpun, namun ini menjadi bukti kekuatan iman dan ukhuwah islamiyah. Bayangkan saja, ribuan kilo dari Singapura ke Bondowoso, tidak menjadikan alasan untuk berqurban dan berbagi.

Tidak hanya sekali dua kali, namun puluhan kali yang tak terhitung berapa rupiah yang telah dibagi kepada santri dan jama’ah Al-Ishlah Bondowoso. Semua itu menjadi saksi bahwa kekuatan iman mampu menembus sekat-sekat negara dan bangsa.

Tahun 2023 ini saudara-saudara seiman dari Singapura kembali ke Bondowoso. Tepatnya di Ponpes Al-Ishlah, rumah kedua mereka. Sebagaimana kata ketua rombongan mereka Bapak Norrudin yang mengatakan selalu rindu kepada Al-Ishlah, karena telah serasa family (keluarga).

“Kita sudah merasa family, keluarga, dan shilaturrahim di sini baik sekali,” ujarnya ketika diwawancarai oleh Majalah Media Al-Ishlah.

“Saya sangat rindu kepada Al-Ishlah, saya sangat menunggu sekali waktu Ramadhan dan Idul Adha supaya saya bisa menyumbang kepada Al-Ishlah. Saya pertama kali bertemu Abi Thoha tahun 1994, sampai sekarang terjalin shilaturrahim,” tambahnya di lain waktu ketika berbicara santai di depan para santri.

Pak Norrudin berharap tahun depan bisa membawa lebih banyak lagi kambing dan sapi ke Al-Ishlah, selain itu dia juga berharap Al-Ishlah akan semakin berjaya.

Hal unik dari para dermawan Singapura yang hadir di Al-Ishlah ini, mereka selalu mengucapkan terima kasih kepada santri dan jama’ah Al-Ishlah. Padahal mereka adalah pemberi, dan seharusnya tidak perlu mengatakan terima kasih.

“Terima kasih, terima kasih, terima kasih,” keluar dari lisan mereka dengan logat kental melayu itu selalu terngiang di telinga santri dan jama’ah Al-Ishlah.

Menurut Abi K.H. Thoha Yusuf Zakariya, Lc., mereka berterima kasih karena santri dan para jama’ah mau menerima daging qurban dan berbagai bantuan yang mereka beri. Hal itu berarti, mereka masih memiliki kesempatan untuk bersedekah, karena mereka khawatir jika nanti tidak bisa sedekah karena tidak ada yang mau menerima sedekah. Karena sesuai sabda Nabi Muhammad Saw, nanti akan datang hari di mana semua orang telah kaya, sehingga tak menerima sedekah dan bantuan dari orang lain.

Oleh karena itu, Abi Thoha meminta santri dan jama’ah harus bersyukur dan berterima kasih kepada saudara-saudara dari Singapura. Karena orang yang bersyukur kepada Allah adalah orang yang telah bersyukur dan berterima kasih kepada manusia.

“Barangsiapa yang tidak bersyukur kepada manusia, maka dia tidak bersyukur kepada Allah,” begitu sabda Nabi Muhammad Saw yang sering diulang-ulang oleh Allahyarham Abi K.H. Muhammad Ma’shum.

Abi Thoha pun mengajak santri dan jama’ah Al-Ishlah untuk mengatakan, “Terima kasih saudara Singapuraa,” yang kemudian diikuti oleh santri dan jama’ah Al-Ishlah serempak, diulang hingga beberapa kali.

Karena memang mereka layak untuk mendapatkan ucapan terima kasih, dan begitu juga santri dan jama’ah Al-Ishlah memang wajib berterima kasih, agar dianggap bersyukur kepada Allah.

“Semoga tahun depan lebih banyak lagi yang bisa dibawa ke Al-Ishlah,” terngiang lagi perkataan Pak Norrudin di telinga para santri dan jama’ah, lalu diaminkan.

Terima kasih saudara Singapura, terima kasih.

Terima kasih saudara Singapura, terima kasih.

Terima kasih saudara Singapura, terima kasih.

Kami berdoa Allah Ta’ala menyehatkan badan dan lancarkan segala usaha, dan insya Allah kita berjumpa lagi di Idul Adha tahun depan.

Aamiin….

Reporter: M. R. Ridho, Rizal D. A.
Fotografer: Rezi, Dani

Inspirasi Kehidupan

Informasi PSB Tahun Pelajaran 2024/2025

Pendaftaran Santri Baru (PSB) KMI Al-Ishlah Putra & Putri Tahun Pelajaran 2024/2025 dibuka pada tanggal 1 November 2023 s.d. 30 Juni 2024

Days
Hours
Minutes
Seconds