
Bondowoso, Media Al-Ishlah – Tak cukup dengan satu bahasa, setelah tugas paper yang dibuat telah rampung, santri kelas akhir KMI harus menerjemahkan karangan ilimiahnya itu ke dalam salah satu bahasa asing yang mereka minati, entah bahasa Arab maupun bahasa Inggris.
Baca Juga: Tak hanya Menguasai Teori, tapi juga Berkompetensi Tinggi!
Sebagai lanjutan dari pembekalan paper pada sesi sebelumnya (28/09/25), Senin malam, (29/09/25) para santri kelas akhir KMI kembali berkumpul di tempat yang sama untuk mengikuti pembekalan paper bahasa asing yang akan disampaikan oleh Ustadz Abdus Shomad, S.Ag., guru senior di KMI Al-Ishlah serta alumnus Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan.

Kali ini, ia sedikit kembali mengenalkan paper kepada santri kelas akhir KMI dengan singkat, “Paper atau karya ilmiah adalah bentuk seberapa banyak ilmu yang telah kita dapatkan selama di pondok, yang kemudian kita tuangkan ke dalam karya tersebut,” jelasnya.
Baca Juga: Patah akan Tumbuh, Hilang pun Berganti!
Ia mengingatkan bahwa pembuatan paper bukanlah menukil atau menulis ulang karya orang lain yang kemudian diberi judul baru yang berbeda untuk kita akui sebagai karya kita. Guru pengampu pelajaran ilmu mantiq (logika) ini juga mengimbau agar para santri kelas akhir KMI meluruskan niatnya dalam membuat paper.

Pembuatan paper ini adalah sebagai investasi kita di dunia dan akhirat. Jika tulisan kita dibaca oleh banyak santri dan dapat memotivasi mereka, maka kita akan mendapatkan pahalanya. Untuk itu, hendaknya kita tidak membuat paper hanya sebagai formalitas untuk menebus syarat tugas akhir kelulusan agar dapat mengambil ijazah saja. Karena hal itu dapat menyebabkan kurang maksimalnya paper yang kita buat hingga akan menimbulkan kesia-siaan belaka bagi kita.
Ia juga menjelaskan sistematika dan teknis penulisan paper dalam bahasa asing. Dengan menuliskannya di papan tulis, ia menjabarkan satu per satu susunan penulisan paper dalam bahasa Arab.
Baca Juga: Membekali Diri Santri agar tak Salah Teori
Dengan beberapa contoh paper karya para alumni di tahun-tahun sebelumnya, ia menjelaskan langsung dan menunjukkan contoh-contohnya kepada para santri kelas akhir KMI. Para santri kelas akhir KMI pun menyimak dengan saksama setiap penjelasan yang disampaikannya tersebut.

Ustadz Shomad juga berpesan agar hendaknya santri kelas akhir KMI dapat menjalankan seluruh program Niha’ie yang ada dengan ikhlas dan mengalir tanpa merasa terbebani sedikitpun, termasuk pada pembuatan paper berbahasa asing ini. Karena sejatinya, itu semua akan menjadi bekal yang sangat berharga ketika nantinya mereka telah menjadi alumni. Acara diakhiri dengan do’a bersama.
Reporter: M. Alfino E.H.
Fotografer: M. Fadel Galung Saputra
Editor: Rizal Dwi Arifaldana