PP. Al-Ishlah, 10 Mei 2015
Kedatangan Bunda Helvy Tiana Rosa (HTR) di Pondok Pesantren Al-Ishlah Bondowoso dalam rangka untuk mengisi acara Talkshow Kepenulisan Sastra dan Bedah Buku “Ketika Mas Gagah Pergi”. Ini adalah kali pertama baginya datang ke Pondok Pesantren Al-Ishlah. Ia datang ke pondok ini bersama rombangan yaitu Ust. Abrar Rifai (Ustadz dan Penulis), Mbak Fauziah Rachmawati (Aktivis FLP Malang), Mas Martin Robiyanto.
Bunda Helvy mengatakan bahwa pesantren adalah benteng terakhir umat islam. Saatnya para santri bangkit dan mengangkat pena. Menulis adalah berjuang!
Dunia islam saat ini kekurangan penulis, karenanya para santri harus menulis. Karya-karya sastra saat ini sungguh mengerikan, karenanya para santri wajib menulis cahaya.Bunda Helvy sangat bersemangat, dalam rangka menggugah ratusan santriwan dan santriwati dari kelas takhasus, empat sampai enam Kulliyatul Muballighien Al-Islamiyah (KMI), mahasantri dan santri peslat yang mengikuti acara ini.
Tak ayal acara yang sangat singkat itu mendapat perhatian yang sangat baik dari mereka. Mereka sangat antusias dan semangat mendengarkan penjelasan yang disampaikan oleh Bunda Helvy. Ia (Bunda Helvy) merasa PP. Al-Ishlah adalah rumah kedua baginya, sehingga ia menganggap pulang ke rumah apabila ada kesempatan untuk mengunjungi PP. Al-Ishlah lagi. Pada akhir acara, Bunda Helvy memilih Ketua #SahabatMasGagah di Pondok Pesantren Al-Ishlah Bondowoso.
Sebelum meninggalkan PP. Al-Ishlah, Bunda Helvy bersama rombongan bertemu dengan KH. Muhammad Ma’shum. Walaupun pertemuan bersama KH. Muhammad Ma’shum itu sangat singkat dan cepat, namun sangat memberikan pesan dan kesan yang cukup untuk membayar rasa penasaran Bunda Helvy sebelum datang ke PP. AL-Ishlah.
Di sela-sela perbincangan di ruang kerja KH. Muhammad Ma’shum, beliau menyampaikan kepada Bunda Helvy beserta rombongannya bahwa Kualitas Diri Umat Muslim itu haruslah B.R.I.G.H.T (dibaca Bright) = Belief in Allah (Beriman kepada Allah dengan sempurna), Righteous (Berakhlaq mulia), Intellect (berilmu/pintar), Good Performance (Penampilannya bagus), Healthy (sehat dan kuat), Trusty (dapat dipercaya/amanah).
Sedangkan Kualitas Ekonomi Umat Muslim itu harus W.A.H (dibaca Wah) = Wealthy And Helpful (kaya dan suka membantu). Dan yang terakhir adalah Kualitas Sosial Umat Muslim itu haruslah C.A.S.H (dibaca Cash) = Care And Solidarity for Humanity (peduli dan memiliki rasa setiakawan kemanusiaan).
Bunda Helvy sangat menyetujui terhadap apa yang disampaikan oleh KH. Muhammad Ma’shum.Karena tiga singkatan itu sangat mencerminkan karakter tokoh Mas Gagah dalam bukunya. Kisah Mas Gagah dan akan segera difilmkan oleh Bunda Helvy Tiana Rosa (HTR) walaupun dengan jalan yang terjal yaitu dengan berkeliling indonesia untuk #crowdfunding atau patungan buat film #KMGP demi menjaga nilai-nilai keislaman yang ada didalamnya.
Karena pada sebelumnya bukunya sudah ditawar oleh produser film dengan konsekuensi harus ada bagian buku untuk film yang dihapus, antara lain yaitu tentang percakapan tentang hijab dan tentang Palestina. Baginya bagian itu merupakan hal yang sangat penting dan harus dijaga agar dakwah melalui pena tersebut sampai kepada pembaca.
Mendengar itu KH. Muhammad Ma’shum sangat mendukung dan memberikan apresiasi atas semangat Bunda Helvy dalam berdakwah melalui pena tersebut.
Al-Ishlah itu Indah, Al-Ishlah itu Cinta, Al-Ishlah itu Gagah. (ishlah)