” Imajinasi Singkat, Seputar Hati “
Oleh : Ust. Muchammad Nur Ihsan
( Guru di Kulliyatul Muballighien Al-Islamiyyah. PP. Al-Ishlah Bondowoso)
Sejenak saya berimajinasi, langit tak ubahnya hati tanpa warna, begitu jernih, dalam dan luas, tak mampu untuk diungkapkan dengan kata kata, perasaannya terbolak balik, jika datang malam berubah menjadi gelap, hitam tanpa cahaya, namun jika saat siang tiba berubah menjadi cerah, biru keindahan menghiasi cakrawala semesta.
Ia, Itulah hati saya, tak layaknya warna langit yang terbolak balik dan berubah ubah. Bila mana tuhan telah berkehendak sesuai qudrotnya, ia ciptakan bintang gemerlapan laksana sahabat mengisi canda tawa, suka dan duka yang tidak terkira banyaknya datang silih berganti sesuai rasi dan tempat serta waktu yang tepat.
Ya engkau lah sahabat saya, Terimakasih sahabat…!!
kehadiran mu menghiasi langit, melindungi dari gangguan syetan (Al mulk:5) menunjukkan jalan kebenaran ditengah kegelapnya kejahilan ( Al a’raf: 97) tak ada sahabat sejati namun bintang selalu datang silih berganti sesuai rasi dan tempat serta waktu yang ia kehendaki, Namun sang kekasih tidak rela dimadu, laksana bulan ia ada seorang diri keindahannya membuat semburat urat dari kepala hingga ujung kaki, fasenya berbeda beda, kadang sabit, Sakit, purnama, ceria, kekasih pelipur lara, penyebab rindu, ia ( read, rembulan) menghiasi langit dengan caranya sendiri, duhai kekasih, bulanpun cemburu seperti bidadari bidadari surga, cemburu dengan kehadiranmu bersama hati ini, engkau satu satunya, takkan terganti, bulan purnama yang setia mengisi kosongnya hati, ya dia lah sang kekasih…!!
Tanpa di sangka tanpa di duga, cinta mana yang lebih gila dari mencintai Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa Salam, hati meneteskan hujan sebab kehadiran beliau, matahari bukti Rahmat yang menghidupkan semua yang telah mati, beliau tak terbenam, malam ini beliau tak takut menampakkan diri, tapi apa boleh buat tatkala tuhan menetapkan tugas telah tuntas, maka langit pun ikhlas menunggu waktu fajar menyingsing, janji tuhan langitkan bersamanya di telaganya kautsar kelak, cahaya matahari menyinari, mengalahkan semua cahaya ialah cahaya abadi, bukti wujud kasih sayang Allah sang maha kasih kepada hamba-Nya yang terkasih, hati ini merindukannya yang tak pernah bertemu, hati mencintanya yang tak pernah di sapa, hati cerah, indah, mempesona, tatkala sifat sifatnya diikuti, di tauladani, ditiru, dan diyakini, hati ini tersipu malu dengan perjuangan beliau.
duhai Rasulullah, engkaulah makhluq yang paling di nanti nanti kan langit tuk menatapnya, Rahmat seluruh alam, tak mampu saya berkata kecuali saya mencintai Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa Salam seutuhnya, karena menata hati tak semudah menata kata kata.
اللهم صل وسلم على نبينا وحبيبنا محمد وعلى آله وأصحابه أجمعين وسلم تسليما كثيرا كثيرا
03.00 12032018
